Foto: Qlapa.
Foto: Qlapa.

Jakarta, MNEWS.co.id – Marketplace kerajinan lokal Qlapa resmi menutup layanannya pada (2/3/2019). Setelah 4 tahun berjalan dengan misi memberdayakan perajin lokal, Qlapa akhirnya memilih untuk mengakhiri perjuangan pasang-surutnya membantu UMKM khususnya di sektor kriya dan fashion ini.

Keputusan yang pelik ini diambil bukan tanpa pertimbangan. Pihak manajemen Qlapa pasti sudah mempertimbangkannya masak-masak, dan salah satu alasan kolapsnya disebabkan karena kegagalan menjadikan Qlapa sebagai bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.

“Kami sangat berterima kasih atas semua tanggapan positif dari para penjual, pelanggan, dan media. Dukungan yang kami terima sangat luar biasa dan membesarkan hati. Melihat ke belakang, kami bersyukur telah melewati perjalanan yang luar biasa ini. Sayangnya bagi kami, perjalanan romantis ini harus berakhir,” demikian petikan narasi berjudul “Sebuah Epilog” yang terpampang di situs resmi Qlapa.

Meski begitu, Qlapa mengakhiri perjalanannya dengan elegan. Qlapa sempat dianugerahi sebagai “Hidden Gem” oleh Google Play dan disebut sebagai salah satu start up dengan pertumbuhan paling menjanjikan oleh majalah Forbes Asia.

Ilustrasi Sebuah Epilog. Foto: Qlapa.

Jatuhnya Qlapa seakan sudah terlihat sejak awal tahun 2019. Pasalnya, CTO dan Co-Founder Fransiskus Xaverius telah mengubah status kariernya di laman linkedin sejak Januari 2019. Di media sosial Qlapa, bertebaran begitu banyak tanggapan dan komentar dari netizen yang menyayangkan keputusan ini.

Salah satu pelanggan Qlapa, Johnny Palanto mengatakan, “Qlapa.com anda adalah mantan terindah dalam kamus belanja onlineku.. disinilah tempat menemukan produk bahan kulit berkualitas handmade asli made in Indonesia.. dari akhir tahun lalu menunggumu, lalu keputusan pahit ‘break’ yang harus kuterima… Andaikan kau datang kembali jawaban ‘yes’ 200% akan kuberikan ❤️,”.

Sedangkan salah satu perajin aksesoris dan perhiasan etnik di Qlapa, Farida Munthe, mengungkapkan keprihatinannya. Ia menuliskan komentar, “Kami salah satu seller di qlapa.com, DATHE Handmade. Sangat prihatin mengetahui kabar ini. Website yang sangat membantu kami pengerajin rumahan untuk berani menawarkan karya kami keluar. Semoga segera ada kabar baik bagi kelanjutan QLAPA kedepannya. Karena saya sudah menilik beberapa website serupa tetapi tidak ada yang se solid QLAPA. Salam hormat dan terimakasih buat para staff penjual yang sangat sabar dan bersahabat. Semangat! 😘,”.

Qlapa sendiri telah menyalurkan puluhan miliar rupiah hasil penjualan kepada para perajinnya. Sedikit-banyak, sebagaimana yang tertulis di Epilog, Qlapa telah berperan dalam mempromosikan produk-produk buatan tangan para perajin Indonesia.

“Kami masih percaya pada kualitas, cerita, dan rasa cinta terhadap produk kerajinan tangan Indonesia. Masih ada tugas yang perlu dilakukan, ada mimpi-mimpi yang harus diwujudkan. Tapi untuk sekarang, kami harus mengucapkan selamat tinggal. Layanan kami tidak lagi tersedia mulai 2019. Dengan tulus kami berharap, misi kami untuk memajukan produk-produk kerajinan tangan Indonesia dapat didengar dan akan ada yang melanjutkan dan memberdayakan kreativitas para perajin Indonesia,” demikian penutup Epilog Qlapa tersebut.

Sampai jumpa lagi, Qlapa!